Kisah Tabut Perjanjian



اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم

Tabut Perjanjian dianggap sebagai misteri terbesar dari semua misteri yang tersembunyi. Sampai saat ini benda bersejarah misterius ini tetap menjadi tujuan setiap arkeolog modern dalam petualangannya. Tabut Perjanjian ini berisi Sepuluh Perintah yang ditulis di atas lempengan batu oleh Tuhan kepada Nabi Musa AS di Gunung Sinai.

Sepuluh Perintah ini merupakan dasar perjanjian Allah dengan Bani Israil, yang terukir pada dua log batu yang mengandung titah Tuhan bagi Bani Israil. Menurut literatu Ibrani, Tabut sendiri adalah sebuah peti yang dibuat oleh pengrajin dari Bezalel. Bentuknya terbuat dari kayu akasia dan dilapisi oleh emas. Memiliki panjang 1,5 meter, lebar 0,7 meter dan tinggi juga 0,7 meter.

Bangsa Bani Israil menurut kisah mereka selalu membawa Tabut sepanjang mereka mengembara di padang gurun. Tabut ini mereka yakini memiliki kekuatan Ghaib terhadap musuh-musuh Bani Israil. Menurut Alkitab, tembok-tembok Jericho pun runtuh Ketika orang-orang Yahudi berjalan berkeliling dengan lembaran yang ada dalam Tabut Perjanjian.

Setelah Kuil Pertama dibangun, Raja Salomon menempatkan Tabut Perjanjian di Bait Allah. Tabut Perjanjian itu disimpan disebuah ruang khusus dalam Bait Suci yang disebut Kodesh Kodashim.

Tidak seorang pun diizinkan memasukinya kecuali Imam-Imam tinggi Yahudi.
Mereka pun hanya diperbolehkan masuk sekali dalam setahun yakni dalam momen Yom Kippur, yakni hari yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi.
Perayaan ini jatuh pada tanggal 10 Tisyri dalam kalender Yahudi.

Namun dalam catatan sejarah, tahun 586 SM Kerajaan Yehuda diserbu oleh Kekaisaran Babilonia dibawah Kaisar Nebukadnedzar, dan Kuil Solomon pun dihancurkan termasuk di dalamnya Tabut Perjanjian.

Hingga kini, setelah sekian ribu tahun pasca kejadian itu, Zionis Israel pun berusaha keras untuk mencari bahkan mendapatkan Tabut Perjanjian yang hilang tersebut.
Konon menurut mereka dipercaya memiliki kekuatan Ghaib yang luar biasa, yang akan memberikan sentuhan Sihir kepada siapa pun yang menguasainya.
Keyakinan mereka itu digerakkan oleh faktor teologis bahwa Tabut adalah Mukjizat yang diberikan Tuhan kepada Yahudi.
Sedangkan menurut Kitab Injil, Tabut merupakan sumber kekuatan dari Tuhan yang bersemayam di dalamnya.
Kekuatan tersebut antara lain:
• Membakar semua duri, membunuh ular dan kalajengking, serta mengeringkan air sungai dan meluapkannya kembali (Kitab Yoshua 3: 15-17, 4: 10, dan 11: 18)
• Dapat menenangkan peperangan (Yoshua 6:1-20).
• Memberi kemalangan kepada musuh yang menguasai Tabut, Digambarkan sebagai nenek moyang Bangsa Palestina (Samuel 6:5)

Namun sebagai umat muslim tentunya kita memiliki patokan sendiri dalam menjelaskan tabut.
Kitab injil yang sudah diselewengkan oleh kaum Yahudi tidak bisa lagi dijadikan sandaran dalam menjelaskan mengenai Tabut ini.
Penjelasan Injil sudah penuh dengan nuansa paganistik yang dipengaruhi oleh Kabbalah.
Oleh karenanya sebagai umat Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya kita berlepas diri dari anggapan bahwa Tabut memiliki kekuatan mistis bagi orang yang menemukannya, karena sejatinya kekuatan itu hanyalah milik Allah.

Dalam Al Qur’an, penjelasan mengenai Tabut terangkum dalam surah Al Baqarah ayat 248, “dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi Raja, ialah kembalinya Tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; Tabut itu dibawa Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.”

Demikian kisah tersebut hanyalah salah satu epik dari rangkaian kisah peperangan Bani Israil didalam Al Qur'an.

Wallahu a'lamu bishawwaab...

Komentar

Postingan Populer